FEBI UIN Raden Intan – Mei 2018
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Sebagian masyarakat yang memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan, maka akan berusaha semampu mereka agar para generasinya mampu lebih berkembang dan lebih baik dibanding yang telah mereka dapatkan. Dalam hal ini para orang tua menitipkan anak-anaknya untuk menuntut ilmu pada sekolah dan perguruan tinggi yang dipercaya bahwa akan mampu mencetak generasi yang berkualitas dengan bekal IMTAQ dan IPTEK.
Sama halnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dalam rangka mencetak lulusan yang akan memasuki dunia kerja dan masyarakat, tentu perlu adanya keterampilan tambahan yang akan menunjang kemampuan akademik di luar perkuliahan. Salah satu peningkatan kemampuan tersebut ialah bahasa asing, yang banyak orang mengkategorikannya sebagai suatu hal yang sukar dan menakutkan, tetapi ada pula sebagian orang yang menyukainya. Bahasa asing yang dimaksud ialah bahasa Inggris. Bahasa Inggris dipelajari sebagai bahasa asing (foreign language) sehingga ketika diajarkan kepada peserta didik masih berupa keterampilan (skill) bukan sebagai pengetahuan (knowledge) bagi pelajar non bahasa asing. Bahasa tersebut merupakan seperangkat keterampilan (language is a set of skills) oleh karena itu belajar bahasa harus lebih banyak latihan dan praktek atau gerak sehingga lebih cepat untuk mampu menguasainya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pada hari ini, (03/05/2018) FEBI UIN Raden Intan Lampung melaksanakan kegiatan Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing bagi Mahasiswa di Aula Dekanat FEBI Lantai 3. Acara tersebut akan dilaksankan selama 2 hari, yakni tanggal 03-04 Mei 2018. Pada acara pembukaan kegiatan yang dimaksud, mewakili Dekan FEBI sebagai pemberi sambutan juga pembuka acara secara resmi, yakni Kepala Bagian Tata Usaha FEBI UIN Raden Intan Lampung, Drs. Zufrinal, M.Pd.I. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen fakultas dalam memberikan keterampilan tambahan kepada mahasiswa demi mewujudkan Visi dan Misi Fakultas. “Mengingat pentingnya bahasa asing (Inggris) di era saat ini, maka saya berharap kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan sampai selesai dengan baik dan serius. Manfaatkanlah momen ini sebagai bentuk penempaan diri Anda agar lebih siap dalam menghadapi tantangan yang sangat kompetitif di dunia kerja dan masyarakat secara luas.” tegas beliau. Selain itu, beliau juga menyampaikan permohonan maaf kepada Narasumber dan peserta berkaitan dengan tidak dapat hadirnya Dekan FEBI, Dr. Moh. Bahrudin, M.Ag. dikarenakan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Bandar Lampung. “Mohon doanya kepada semua semoga beliau diberikan kesembuhan dan dapat beraktifitas seperti biasanya.”
Kembali pada kegiatan tersebut di atas, bertindak sebagai narasumber yang akan memberikan pelatihan baik secara teori maupun praktik kepada peserta, yaitu Fefiyana, M.Pd. dan dibantu oleh 2 orang tim beliau yaitu Satria Adi Pradana, M.Pd. dan Alvin Kurnia Sandy, S.Pd. Feviyana merupakan tenaga pendidik di bidang Bahasa Inggris yang sudah memiliki jam terbang cukup tinggi di bidang tersebut. Beliau bekerja sebagai tenaga pendidik bahasa Inggris di sekolah dan perguruan tinggi di Bandar Lampung. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Kepala Bidang Bahasa Inggris di Bimbingan Belajar Al-Qolam Bandar Lampung.
Fefiyana dalam pemaparannya menyampaikan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Inggris ada empat keterampilan yang diterapkan yakni keterampilan berbicara (speaking), keterampilan menulis (writing), keterampilan mendengar (listening) dan keterampilan membaca (reading). Dengan memiliki keterampilan berbahasa tersebut, maka akan sangat mudah untuk memahami materi-materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran bahasa. “Hal ini tentunya perlu ditunjang oleh metode-metode yang diterapkan oleh para pengajar bahasa yang disesuaikan dengan kondisi peserta didiknya.” tukas beliau. Oleh karena itu, dalam pelatihan ini narasumber tidak mendominasi dalam kelas pelatihan (teacher-centered), tetapi peserta juga dituntut untuk lebih aktif (student-centered) sehingga dengan keaktifan tersebut dapat mendorong mereka untuk lebih mengetahui dan menguasai Bahasa Inggris dalam meningkatkan hasil belajar mereka. Sebagai bonus, di sesi hari kedua, peserta akan diberikan tips and trick untuk berhasil dalam tes TOEFL dengan skor tinggi.
(DS)