Disela-sela pergantian jam mengajar kuliah secara offline, pimpinan FEBI berkesempatan bertemu dengan Dosen paling senior di FEBI, Prof. Dr. H. Suharto, SH, MA. Dalam suasana informal penuh keakraban di bawah kesejukan pohon Ceri, tempat paling favorit para dosen dan tendik FEBI melepas lelah. Prof Harto, sambil sesekali menyeka keringat karena kondisi kelas yang cukup panas akibat pendingin ruangan yang kurang maksimal, banyak memberi nasihat kepada pimpinan, dosen muda dan tenaga kependidikan. Kepada pimpinan Prof Harto berpesan ”Dalam falsafah Jawa kita mengenal istilah “nguwongke uwong” (memanusiakan manusia), memperlakukan manusia sebagaimana seharusnya dilakukan, maka ketika menjadi pimpinan/pejabat jangan pernah merasa paling hebat, paling mulia dibandingkan dengan orang lain, jadilah pimpinan yang bisa mengayomi, bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan mau mendengar serta menerima masukan dari siapapun demi kemajuan lembaga yang dipimpin”. Kepada para dosen muda Prof. Harto berpesan “Jadilah dosen yang selalu belajar, bukan hanya mahasiswa yang wajib belajar, kejarlah karir setinggi mungkin hingga mencapai Guru Besar”, sementara bagi para tenaga kependidikan diingatkan untuk selalu disiplin karena kedisiplinan adalah bagian dari kinerja, semakin tinggi tingkat kedisiplinan maka kinerjanya semakin baik.
Tidak banyak yang berubah dari sosok Prof Harto, sederhana, sabar, santun dan berwibawa. Meski tidak muda lagi beliau masih sanggup membawa mobil sendiri datang ke kampus dan tetap semangat memenuhi kewajibannya sebagai dosen, memberi kuliah kepada mahasiswa, membimbing skripsi dan menguji. Kita patut bersyukur karena banyak hal yang dapat kita teladani dari beliau, kesederhanaannya, kesantunannya dan kesabarannya. Sehat terus Prof…!!!.(HNF)