Bandar Lampung, 26 Maret 2024 – Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) pada hari Senin (25/3) menyelenggarakan Sharing Session di Theater Room Lt. 2 Rektorat UIN Raden Intan Lampung.
Kegiatan ini menyuguhkan dua pembicara yaitu Ketua Prodi Ekonomi Syariah, Dr. Erike Anggraini, M.E.Sy., dan akademisi asal Prancis, Elias Troumi, dari Universitas Paris-Est Créteil.
Sharing Session ini mengangkat tema “Islamic Economics Department: Prospective and Challenges of Islamic Economics in France and Indonesia”. Kegiatan ini dihadiri oleh Kaprodi dan Sekpordi Ekonomi Syariah FEBI UIN RIL, dosen dan mahasiswa.
Dr. Erike Anggraini, M.E.Sy., dalam paparannya menyampaikan bahwa Ekonomi Islam memiliki prospek yang cerah di Indonesia. Hal ini didukung oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam.
“Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia, antara lain kurangnya edukasi dan literasi Ekonomi Islam, dan masih terbatasnya produk dan layanan Ekonomi Islam,” kata Dr. Erike Anggraini.
Menyambung hal tersebut di atas, Elias Troumi menjelaskan bahwa Ekonomi Islam di Prancis juga memiliki prospek yang besar untuk berkembang. Hal ini didukung oleh semakin banyaknya penduduk Muslim di Prancis yang mencari alternatif ekonomi yang sesuai dengan syariat Islam.
“Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan Ekonomi Islam di Prancis, antara lain regulasi yang belum tersedia dari pemerintah setempat, dan masih terbatasnya sumber daya manusia yang ahli di bidang Ekonomi Islam,” kata Elias Troumi.
Salah satu mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah yang menjadi peserta mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana tanggapan narasumber (Elias Troumi) melihat fenomena Islamphobia di Prancis dan kaitannya dengan tema yang diangkat pada kegiatan ini.
Dalam tanggapannya, Elias menyampaikan bahwa memang benar masih ada fenomena Islamphobia di Eropa, khususnya di Prancis. Namun, hal ini bukan berarti menjadi hambatan besar untuk ekonomi Islam berkembang di negara tersebut. “Justeru ini menjadi tantangan bagi ekonom muslim untuk memberikan edukasi dan pemahaman bahwa ekonomi Islam juga memiliki keunggulan untuk seluruh lapisan masyarakat dengan background agama dan keyakinan apapun.
(DS)